Langsung ke konten utama

Peluang Usaha yang Ramah Bagi Ibu Rumah Tangga

Ibu pekerja iri dengan Ibu rumah tangga yang selalu bisa menemani anak di rumah. Ibu rumah tangga iri dengan Ibu pekerja yang tiap hari bisa tampil bersih, rapi, banyak uang dan banyak teman. Hehehe... rumput rumput tetangga memang kelihatan lebih hijau ya dari rumput sendiri.
Ibu pekerja maupun Ibu rumah tangga tak perlu bersedih, sudah punya jalannya sendiri-sendiri. Menjadi IRT pun bukan berarti enggak bisa tampil bersih, rapi dan punya uang sendiri, sama asyiknya kok dengan mereka yang menjadi Ibu pekerja. Sama-sama capeknya dan sama-sama beratnya. Hehe... terlepas dari itu semua Ibu rumah tangga pun bisa produktif, tidak hanya angkrung-angkrung dan nodong suami saja. Banyaknya media sosial didukung dengan semakin cepatnya koneksi internet, mengubah gaya hidup Ibu muda masa kini. Anda masih bisa bersosialisasi melalui media sosial tanpa harus keluar rumah. Disamping itu masih bisa juga mendapatkan banyak informasi dengan cepat tanpa batas ruang dan waktu.
Menjadi Ibu rumah tangga akan lebih asyik, jika teman-teman mampu untuk lebih produktif. Terlebih mampu mencari penghasilan sendiri dari rumah tanpa meninggalkan tugas utama sebagai seorang Ibu dan istri. Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjadi Ibu rumah tangga yang produktif. Mulai menekuni hobi di waktu luang, menata dekorasi rumah agar tak membosankan hingga membuka peluang usaha baru.
Banyak peluang usaha yang bisa dijadikan pilihan untuk lebih produktif dan menanbah pemasukan keuangan keluarga. Peluang usaha pertama yang cocok untuk IRT adalah penulis. Penulis  dirasa mampu menjadi profesi yang cocok untuk Ibu rumah tangga karena waktunya yang fleksibel. Jadi bisa menulis kapan saja yang kita mau. Selain itu dengan menulis tak akan membutuhkan banyak modal. Modalnya hanyalah membaca, menyetok ide dan menuliskannya dalam sebuah karya. Sesuai dengan prinsip ekonomi ala emak-emak bukan? Modal minimal, untung maksimal. Hehehe..
Selanjutnya peluang usaha yang kedua adalah sebagai dropshipper. Banyak lo, sekarang para pebisnis yang membuka sistem reseller dan dropship untuk membantu menjual produk mereka. Tentunya sebelum memulai usaha ini harus diawali dengan akad, sehingga hukum dan pembagiannya jelas dan tepat. Usaha dropshp ini akan cocok untuk IRT yang ingin berbisnis  dengan modal minim, resiko kecil dan tanpa harus nyetok barang. Usaha ini mudah sekali dijalankan. Teman-teman bisa menghubungi pihak suplier dan mendaftarkan diri untuk menjadi dropshipper mereka. Selanjutnya jika sudah disetujui, tinggal memasarkan produk mereka dan dapatkan komisi penjualan.

Sistem dropship ini sangat menguntungkan sekali bagi mereka yang baru terjun di dunia bisnis. Mengurangi sedikit resiko kegagalan, sebagai ajang untuk berlatih diri agar jago berjualan dan melatih mental jualan kita. nah semuanya ini bisa dilakukan dari rumah tanpa harus meninggalkan anak dan masih tetap bisa menangani urusan domestik rumah tangga. Sambil bersih-bersih rumah masih bisa banjir orderan dan untung segunung. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keutamaan Ibu Rumah Tangga dalam Islam

Menjadi ibu rumah tangga bukanlah hal yang mudah. Sesuatu yang saat ini masih dipandang sebelah mata. Berdaster tubuh enggak ke urus, hanya berkutat dengan urusan dapur, rumah dan anak adalah ciri khas yang selalu melekat pada sosok ibu rumah tangga. Pandangan seperti inilah yang terkadang membuat seorang ibu rumah tangga menjadi tak percaya diri. Mereka merasa tak berpenghasilan dan tak mampu berdiri sendiri seperti layaknya wanita karir. Berbeda halnya dengan pandangan Islam, dalam Islam justru menjunjung tinggi seorang wanita atau ibu yang tinggal di dalam rumah, termasuk di sini adalah ibu rumah tangga. Masalah menjadi ibu rumah tangga atau wanita karir itu hanyalah sebuah eksistensi. Merupakan bentuk pengaktuailsasikan diri untuk mendapatkan sebuah pengakuan atas kehadiran diri. Antara wanita karir dan ibu rumah tangga pun sama-sama punya peluang yang sama untuk mengaktualisasikan diri. Wanita karir dengan pekerjaannya dan ibu rumah tangga pun bisa dengan melakukan sesuatu ya...

Masihkah Merasa Tabu Mengajari Sex Education untuk Anak

Beberapa waktu lalu lagi heboh dengan pemberitaan buku bacaan anak yang terdapat konten pendidikan sex. Dan ini membuat beberapa pihak ada yang merespon positif, ada juga yang kurang berkenan. Di sisi lain juga banyak yang menanggapinya jauh lebih bijak. Memang tidak salah mengajari sex education untuk anak, cara penyampaiannya saja mungkin yang harus lebih santun. Bahkan sex education itu sendiri memang harus diajarkan di usia dini agar anak paham, tidak salah mengartikan dan sebagai goalnya anak mampu untuk menjadi dirinya. Namun masih ada juga dikalangan masyarakat atau orangtua yang berpikir mengajarkan sex education merupakan hal yang tabu. Perlu dipahami terlebih dahulu oleh para orangtua bahwa sex education itu bukan hanya masalah hubungan intim, namun mencakup hal yang lebih luas. Mengenalkan anggota tubuh dan fungsinya, mengenalkan jenis kelamin, memisahkan tempat tidur anak laki-laki dan perempuan juga merupakan bagian dari  sex education. Menurut dr. Boyke ada b...

Belajar Jadi Pembantu di Sekolah

Bun, bagaimana sikap Bunda seandainya anak kita di sekolah diajari jadi pembantu? Ditanggapi secara positif atau negatif bun? Beberapa waktu lalu ada seorang wali murid yang entahlah enggak tahu itu namanya, entah kesal atau gimana setelah bercakap-cakap dengan seorang guru, tiba-tiba berkata, “Kalau begitu anakku jadikan pembantu ja, enggak usah sekolah.” Usut punya usut ternyata sebelumnya mereka bercakap-cakap tentang perkembangan anak. Sang guru mengatakan bahwa si anak ini memang untuk kemampuan calistungnya masih kurang, namun kemampuan bersosialisasinya sangat bagus, mudah bergaul dan punya rasa empati yang tinggi terhadap lingkungan dan teman-temannya. Suka membantu sesama, teman ataupun gurunya. Mendengar penjelasan sang guru, Ibu wali murid tadi justru marah dan salah sangka kalau anaknya sering disuruh bantuin ini dan itu dan menganggap sang anak diperlakukan seperti pembantu. Orang sekolah kok malah disuruh ini itu enggak dibelajari biar pintar, bisa baca, nul...