Langsung ke konten utama

Masihkah Merasa Tabu Mengajari Sex Education untuk Anak

Beberapa waktu lalu lagi heboh dengan pemberitaan buku bacaan anak yang terdapat konten pendidikan sex. Dan ini membuat beberapa pihak ada yang merespon positif, ada juga yang kurang berkenan. Di sisi lain juga banyak yang menanggapinya jauh lebih bijak. Memang tidak salah mengajari sex education untuk anak, cara penyampaiannya saja mungkin yang harus lebih santun. Bahkan sex education itu sendiri memang harus diajarkan di usia dini agar anak paham, tidak salah mengartikan dan sebagai goalnya anak mampu untuk menjadi dirinya.
Namun masih ada juga dikalangan masyarakat atau orangtua yang berpikir mengajarkan sex education merupakan hal yang tabu. Perlu dipahami terlebih dahulu oleh para orangtua bahwa sex education itu bukan hanya masalah hubungan intim, namun mencakup hal yang lebih luas. Mengenalkan anggota tubuh dan fungsinya, mengenalkan jenis kelamin, memisahkan tempat tidur anak laki-laki dan perempuan juga merupakan bagian dari  sex education.
Menurut dr. Boyke ada beberapa tahapan dalam mengajarkan sex edudation  berdasarkan usia.
·         Usia 1-4 tahun
Pada tahap ini anak diajarkan untuk mengenali anatomi tubuh. Mulai dari bagian-bagian tubuh, nama anggota tubuh dan fungsinya. Usahakan memberitahu anak dengan benar dan jangan menggunakan nama samaran. Semisal dengan menyebutkan nama alat kelamin wanita itu vagina dan alat kelamin laki-laki itu penis. Bukan dengan nama perumpamaan seperti meme atau burung. Jika Anda menyebutnya dengan nama perumpamaan bisa jadi anak akan bingung dan mencari tahu sendiri mana yang benar. Permasalahannya orangtua tidak tahu apakah informasi yang didapat anak ini sesuai atau tidak. Jadi lebih aman, Anda lah yang memberitahunya sendiri.
·         Usia 5-7 tahun
Di usia ini anak akan jauh lebih aktif menanyakan kenapa ini kok begini, itu kok begitu. Pada intinya pada tahap ini rasa ingin tahu anak sangatlah besar. Semisal, kenapa mama enggak shalat? Kenapa perut mama ada adiknya. Jawablah sesuai dengan tin
gkat berpikir dan logika anak, hindari berbahong. Misal mama enggak shalat karena haid. Berilah penjelasan yang mudah diterima anak. Jika Anda tidak tahu jawabannya sebaiknya jangan sungkan untuk mengatakan tidak tahu dan bisa mencari jawabannya bersama-sama.
·         Usia 8-10 tahun
Orangtua bisa menjelaskan pada anak tentang reproduksi. Anda bisa menjelaskannya secara singkat sesuai dengan pertanyaan anak dan bisa berhenti menjelaskan ketika anak sudah berhenti bertanya.
·         Usia 10-12 tahun
Di usia ini anak sudah mulai meniru dan coba-coba make up milik ibunya. Mulai tahap ini Anda harus lebih komunikatif lagi dalam menjaga komunikasi dengan anak. Selagi anak nyaman berkomunikasi dengan orangtuanya, anak tidak akan merasa malu atau canggung untuk mengutarakan apa yang ingin diketahuinya. Anak akan lebih peduli tentang segala sesuatu yang menyangkut dirinya.
Dalam Islam sendiri pun mengajarkan sex education sejak dini. Dimulai dari menutup aurat anak, mengenalkan pada anak mana yang mahram dan yang bukan. Hal ini bermaksud untuk mengajarkan anak agar menjaga diri, dengan siapa saja boleh bersentuhan dan dengan siapa saja yang tidak boleh bersentuhan. Hal lain yang bisa dilakukan oleh orangtua adalah dengan memisahkan tempat tidur anak laki-laki dengan perempuan, menjauhkan mereka dari tontonan dan musik yang bermuatan seksi, percintaan dan pacar-pacaran. Ajari pula anak untuk mengenali anggota tubuh atau organ tubuh, fungsi dan cara menjaganya dengan baik. Ajaklah anak untuk lebih dekat dengan Al-quran, ke masjid dan kenalkan pula pada sejarah Islam. Inti sarinya, bangunlah pondasi agama yang kuat pada diri anak.

Dengan mengajarinya sex education dan penanaman pondasi yang kuat sejak dini diharapkan anak memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya menjaga diri dari persoalan seks dan memahaminya dengan baik masalah tersebut.

Komentar

  1. Wah bermanfaat sekali, Kak. 😊

    BalasHapus
  2. 1xBet Korean sportsbook is now live and ready
    Bet on soccer, basketball, golf and more at 바카라 사이트 one of our many betting markets on offer. 1Xbet is the official sports betting platform งานออนไลน์ of 1xbet korean the 1xBet

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Sukses dibalik Almarhumah Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono, Si Juragan Taxi Blue Bird

Kisah sukses dibalik Emak yang satu ini di awali dari sebuah bemo peninggalan Almarhum suaminya. Almarhumah Mutiara siti fatimah djokosoetono, si  juragan Taxi Blue Bird memulai debutnya sebagai seorang pebisnis ketika suaminya meninggal. Bermodal bemo peninggalan sang suami, Emak yang satu ini mendirikan dan menjalankan usahanya dibidang transportasi. Berkat kegigihan usahanya, sekarang Blue Bird mempunyai armada sebanyak dua puluh satu ribu taxi dan mampu melebarkan sayapnya ke usaha angkatan kontainer. Kesuksesannya sekarang dimulai dari sebuah bemo yang dikemudikan oleh Chandra, putra sulungnya. Sedangkan putra keduanya purnomo bertugas sebagai kondektur karena belum memiliki surat izin mengemudi. Oleh karena itu di awal-awal berdiri lebih dikenal sebagai Chandra Taxi. Almarhumah Mutiara Siti Fatimah benar-benar mulai menekuni bisnis transportasi ini setelah menerima dua buah unit mobil dari polisi dan tentara sebagai balas budi atas pengabdian suaminya selama ini. Seiring den

Peluang Usaha yang Ramah Bagi Ibu Rumah Tangga

Ibu pekerja iri dengan Ibu rumah tangga yang selalu bisa menemani anak di rumah. Ibu rumah tangga iri dengan Ibu pekerja yang tiap hari bisa tampil bersih, rapi, banyak uang dan banyak teman. Hehehe... rumput rumput tetangga memang kelihatan lebih hijau ya dari rumput sendiri. Ibu pekerja maupun Ibu rumah tangga tak perlu bersedih, sudah punya jalannya sendiri-sendiri. Menjadi IRT pun bukan berarti enggak bisa tampil bersih, rapi dan punya uang sendiri, sama asyiknya kok dengan mereka yang menjadi Ibu pekerja. Sama-sama capeknya dan sama-sama beratnya. Hehe... terlepas dari itu semua Ibu rumah tangga pun bisa produktif, tidak hanya angkrung-angkrung dan nodong suami saja. Banyaknya media sosial didukung dengan semakin cepatnya koneksi internet, mengubah gaya hidup Ibu muda masa kini. Anda masih bisa bersosialisasi melalui media sosial tanpa harus keluar rumah. Disamping itu masih bisa juga mendapatkan banyak informasi dengan cepat tanpa batas ruang dan waktu. Menjadi Ibu rumah t