Langsung ke konten utama

Diet Televisi, Sudahkah Anda Terapkan?

Televisi dan anak, ibarat kata adalah dua hal yang tak terpisahkan dan kebanyakan seperti itulah yang terjadi pada anak-anak. Mereka selalu mendominasi layar televisi. Tak jarang pula mereka harus bertengkar dengan teman, saudara bahkan orangtua demi yang namanya menonton acara televisi. Syukur-syukur kalau yang dilihat itu adalah tayangan yang sesuai dengan usianya. Namun pada kenyataannya banyak acara televisi yang tak ramah anak. Sekalipun mereka menonton acara kartun yang biasa menjadi favoritnya. Banyak adegan yang mempertontonkan adegan yang tak sesuai dengan kebutuhan anak. Semisal dalam serial detective. Serial ini diperuntukkan untuk anak, namun isi cerita lebih mengarah pada pembunuhan dan lain sebagainya.
Kenyataan seperti ini diperparah lagi dengan tidak adanya kesadaran
orangtua untuk menemani anak dalam menonton acara televisi. Pendampingan mutlak dibutuhkan ketika anak sedang menonton televisi, apalagi di usia batita. Kegiatan ini berguna untuk mendidik anak untuk mengenali mana yang baik dan buruk, mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh, mana yang pantas ditiru dan mana yang tidak boleh ditiru. Dan tentu masih banyak lagi.
Selain itu kecenderungan menonton televisi juga berpengaruh terhadap pikiran dan otak anak. Dalam majalah kedokteran di Jerman, Neo-Isemburg diungkapkan bahwa televisi secara mendasar tidak baik bagi perkembangan otak bayi dan anak. Disamping itu juru bicara tim peneliti Dimitri Christakis mengatakan bahwa otak bayi berkembang pesat pada usia 2-3 tahun. Dilain pihak siaran televisi terus menerus memberikan rangsangan atau impuls yang tidak alami pada otak si bayi dan anak. 
Rangsangan ini akan terus menerus menuntut rangsangan yang serupa. Ini berakibat pada kepekaan terhadap jenis rangsangan yang lain berkurang dan anak akan cenderung lamban dalam mengerjakan tugas sekolah maupun pekerjaan rumah. Itulah mengapa menonton televisi pada anak harus dibatasi. Setidaknya untuk anak pra sekolah tidak lebih dari satu jam dan anak sekolah tidak lebih dari dua jam. Menjauhkan televisi dari anak akan jauh lebih baik karena televisi akan menggerus kinerja otak.
Lalu bagaimana agar anak tidak kecanduan dengan televisi? Banyak cara yang bisa dilakukan oleh orangtuaagar anak sedikit demi sedikit lepas dari televisi. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan mengalihkan perhatian si anak. Mengajaknya bermain, melakukan hal-hal baru yang belum pernah dilakukan, membacakannya buku,bahkan sampai dengan mengajaknya ke perpustakaan atau toko buku untuk sekedar membaca atau membeli buku.
Berikut beberapa tips untuk menerapkan diet televisi pada anak
·         Batasi anak menonton televisi. Jika anak Anda masih balita, jangan jadikan televisi sebagai pengasuh untuk menyenangkannya.
·         Panduan dan pendampingan orangtua mutlak untuk dilakukan. Bila terdapat tayangan yang berbahaya, tekankan kalau perbuatan seperti itu tidak boleh ditiru.
·         Diskusikan bersama anak tentang tayangan pilihannya. Bicarakan juga tentang perbedaan dunia televisi dengan dunia nyata.
·         Jadilah contoh yang baik. Sering orangtua tidak bisa mengerem kebiasaan menonton telenovela sementara ia melarang anaknya menonton televisi.
Tentunya masih banyak cara yang lain ya... yang bisa dikembangkan. Pada intinya sebagai orangtua teman-teman harus mampu menjadi role model bagi anaknya. Semoga bermanfaat...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Sukses dibalik Almarhumah Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono, Si Juragan Taxi Blue Bird

Kisah sukses dibalik Emak yang satu ini di awali dari sebuah bemo peninggalan Almarhum suaminya. Almarhumah Mutiara siti fatimah djokosoetono, si  juragan Taxi Blue Bird memulai debutnya sebagai seorang pebisnis ketika suaminya meninggal. Bermodal bemo peninggalan sang suami, Emak yang satu ini mendirikan dan menjalankan usahanya dibidang transportasi. Berkat kegigihan usahanya, sekarang Blue Bird mempunyai armada sebanyak dua puluh satu ribu taxi dan mampu melebarkan sayapnya ke usaha angkatan kontainer. Kesuksesannya sekarang dimulai dari sebuah bemo yang dikemudikan oleh Chandra, putra sulungnya. Sedangkan putra keduanya purnomo bertugas sebagai kondektur karena belum memiliki surat izin mengemudi. Oleh karena itu di awal-awal berdiri lebih dikenal sebagai Chandra Taxi. Almarhumah Mutiara Siti Fatimah benar-benar mulai menekuni bisnis transportasi ini setelah menerima dua buah unit mobil dari polisi dan tentara sebagai balas budi atas pengabdian suaminya selama ini. Seiring...

Keutamaan Ibu Rumah Tangga dalam Islam

Menjadi ibu rumah tangga bukanlah hal yang mudah. Sesuatu yang saat ini masih dipandang sebelah mata. Berdaster tubuh enggak ke urus, hanya berkutat dengan urusan dapur, rumah dan anak adalah ciri khas yang selalu melekat pada sosok ibu rumah tangga. Pandangan seperti inilah yang terkadang membuat seorang ibu rumah tangga menjadi tak percaya diri. Mereka merasa tak berpenghasilan dan tak mampu berdiri sendiri seperti layaknya wanita karir. Berbeda halnya dengan pandangan Islam, dalam Islam justru menjunjung tinggi seorang wanita atau ibu yang tinggal di dalam rumah, termasuk di sini adalah ibu rumah tangga. Masalah menjadi ibu rumah tangga atau wanita karir itu hanyalah sebuah eksistensi. Merupakan bentuk pengaktuailsasikan diri untuk mendapatkan sebuah pengakuan atas kehadiran diri. Antara wanita karir dan ibu rumah tangga pun sama-sama punya peluang yang sama untuk mengaktualisasikan diri. Wanita karir dengan pekerjaannya dan ibu rumah tangga pun bisa dengan melakukan sesuatu ya...

Masihkah Merasa Tabu Mengajari Sex Education untuk Anak

Beberapa waktu lalu lagi heboh dengan pemberitaan buku bacaan anak yang terdapat konten pendidikan sex. Dan ini membuat beberapa pihak ada yang merespon positif, ada juga yang kurang berkenan. Di sisi lain juga banyak yang menanggapinya jauh lebih bijak. Memang tidak salah mengajari sex education untuk anak, cara penyampaiannya saja mungkin yang harus lebih santun. Bahkan sex education itu sendiri memang harus diajarkan di usia dini agar anak paham, tidak salah mengartikan dan sebagai goalnya anak mampu untuk menjadi dirinya. Namun masih ada juga dikalangan masyarakat atau orangtua yang berpikir mengajarkan sex education merupakan hal yang tabu. Perlu dipahami terlebih dahulu oleh para orangtua bahwa sex education itu bukan hanya masalah hubungan intim, namun mencakup hal yang lebih luas. Mengenalkan anggota tubuh dan fungsinya, mengenalkan jenis kelamin, memisahkan tempat tidur anak laki-laki dan perempuan juga merupakan bagian dari  sex education. Menurut dr. Boyke ada b...