Langsung ke konten utama

Belajar dari Kang Purdi Yuk Mak! Si Sosok Inspiratif

Kalau sekarang dunia bisnis dan industri kreatif lagi tumbuh subur-suburnya dikalangan anak muda, pastinya tak asing bukan sosok seperti Izzul Haq, Yasa Singgih, Setiawan dan masih banyak lagi sosok entrepreneur muda lainnya yang Emak ketahui sepak terjangnya.

Namun kali ini kita tidak akan berbicara tentang sosok entrepreneur muda ini. Kenalkah Emak dengan kang Purdi atau nama lengkapnya Purdi E. Chandra. Sosok entrepreneur sukses pendiri primagama. Lembaga bimbingan belajar yang sudah ada sejak saya masih kecil. Beliau juga seorang pendiri Entrepreneur University (EU), ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) cabang Yogyakarta dan sebagai anggota MPR RI utusan daerah Yogyakarta.

Kesuksesan yang diraihnya sekarang bukanlah semudah membalikkan telapak tangan. Si sosok inspiratif ini biasa mengisi hari-harinya semasa kecil dengan kegiatan seperti beternak secara mandiri dan menjual hasil telur ternaknya. Purdi kecil bukanlah berasal dari keluarga yang kaya. Beliau berasal dari keluarga sederhana di sekitar kota Lampung. Pengalaman-pengalaman berbisnis sejak kecil inilah yang mungkin menjadikan sosok Purdi mempunyai intuisi yang baik dalam berbisnis hingga saat ini.
Purdi adalah sosok yang cerdas dibidang akademik. Mampu memaksimalkan kinerja otak kanannya hingga dirinya mampu menguasai berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Ini terbukti dari tercatatnya beliau di empat jurusan berbeda di dua universitas yang berbeda pula.

Tahun 1982 merupakan titik awal kebangkitan dan kesuksesan didalam hidupnya sekaligus sebagai tahun yang bersejarah buat kegiatan akademiknya. Di tahun ini pula Purdi memutuskan untuk meninggalkan bangku kuliah dan mendirikan lembaga bimbingan belajar primagama. Beliau berfikir kalau hanya berkutat dengan buku dan teori tidak akan membuatnya meraih kesuksesan dengan cepat. Beliau menangkap peluang, banyak murid-murid SMA yang berlomba-lomba masuk perguruan tinggi negeri favorit. Peluang dan kesempatan ini dimanfaatkan kang Purdi untuk membangun sebuah lembaga pendidikan bernama primagama.

Bermodal dari uang tiga ratus ribu yang beliau dapatkan dari hasil menjual sepeda motor miliknya, Purdi menyewa sebuah kamar kecil yang disekatnya menjadi dua bagian. Ditempat itulah Purdi memulai usahanya dan mulai mengembangkannya. Hingga saat ini primagama mempunyai ratusan cabang yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia.

Satu hal yang bisa kita ambil contoh dari sosok Kang Purdi ini yaitu ketika  melihat suatu masalah didepan mata, salah satu cara yang bisa Emak tempuh adalah bukan dengan mencari solusi atas permasalahan tersebut, namun melihat masalah itu sebagai peluang yang dapat dikembangkan.


So, bagi Emak yang masih malu, ragu untuk berbisnis bersegeralah untuk take action. Ingat ya Mak salah satu pintu rezeki yang paling banyak diberikan itu melalui jalur perdagangan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keutamaan Ibu Rumah Tangga dalam Islam

Menjadi ibu rumah tangga bukanlah hal yang mudah. Sesuatu yang saat ini masih dipandang sebelah mata. Berdaster tubuh enggak ke urus, hanya berkutat dengan urusan dapur, rumah dan anak adalah ciri khas yang selalu melekat pada sosok ibu rumah tangga. Pandangan seperti inilah yang terkadang membuat seorang ibu rumah tangga menjadi tak percaya diri. Mereka merasa tak berpenghasilan dan tak mampu berdiri sendiri seperti layaknya wanita karir. Berbeda halnya dengan pandangan Islam, dalam Islam justru menjunjung tinggi seorang wanita atau ibu yang tinggal di dalam rumah, termasuk di sini adalah ibu rumah tangga. Masalah menjadi ibu rumah tangga atau wanita karir itu hanyalah sebuah eksistensi. Merupakan bentuk pengaktuailsasikan diri untuk mendapatkan sebuah pengakuan atas kehadiran diri. Antara wanita karir dan ibu rumah tangga pun sama-sama punya peluang yang sama untuk mengaktualisasikan diri. Wanita karir dengan pekerjaannya dan ibu rumah tangga pun bisa dengan melakukan sesuatu ya...

Masihkah Merasa Tabu Mengajari Sex Education untuk Anak

Beberapa waktu lalu lagi heboh dengan pemberitaan buku bacaan anak yang terdapat konten pendidikan sex. Dan ini membuat beberapa pihak ada yang merespon positif, ada juga yang kurang berkenan. Di sisi lain juga banyak yang menanggapinya jauh lebih bijak. Memang tidak salah mengajari sex education untuk anak, cara penyampaiannya saja mungkin yang harus lebih santun. Bahkan sex education itu sendiri memang harus diajarkan di usia dini agar anak paham, tidak salah mengartikan dan sebagai goalnya anak mampu untuk menjadi dirinya. Namun masih ada juga dikalangan masyarakat atau orangtua yang berpikir mengajarkan sex education merupakan hal yang tabu. Perlu dipahami terlebih dahulu oleh para orangtua bahwa sex education itu bukan hanya masalah hubungan intim, namun mencakup hal yang lebih luas. Mengenalkan anggota tubuh dan fungsinya, mengenalkan jenis kelamin, memisahkan tempat tidur anak laki-laki dan perempuan juga merupakan bagian dari  sex education. Menurut dr. Boyke ada b...

Belajar Jadi Pembantu di Sekolah

Bun, bagaimana sikap Bunda seandainya anak kita di sekolah diajari jadi pembantu? Ditanggapi secara positif atau negatif bun? Beberapa waktu lalu ada seorang wali murid yang entahlah enggak tahu itu namanya, entah kesal atau gimana setelah bercakap-cakap dengan seorang guru, tiba-tiba berkata, “Kalau begitu anakku jadikan pembantu ja, enggak usah sekolah.” Usut punya usut ternyata sebelumnya mereka bercakap-cakap tentang perkembangan anak. Sang guru mengatakan bahwa si anak ini memang untuk kemampuan calistungnya masih kurang, namun kemampuan bersosialisasinya sangat bagus, mudah bergaul dan punya rasa empati yang tinggi terhadap lingkungan dan teman-temannya. Suka membantu sesama, teman ataupun gurunya. Mendengar penjelasan sang guru, Ibu wali murid tadi justru marah dan salah sangka kalau anaknya sering disuruh bantuin ini dan itu dan menganggap sang anak diperlakukan seperti pembantu. Orang sekolah kok malah disuruh ini itu enggak dibelajari biar pintar, bisa baca, nul...