Langsung ke konten utama

Kisah Sukses dibalik Almarhumah Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono, Si Juragan Taxi Blue Bird

Kisah sukses dibalik Emak yang satu ini di awali dari sebuah bemo peninggalan Almarhum suaminya. Almarhumah Mutiara siti fatimah djokosoetono, si  juragan Taxi Blue Bird memulai debutnya sebagai seorang pebisnis ketika suaminya meninggal. Bermodal bemo peninggalan sang suami, Emak yang satu ini mendirikan dan menjalankan usahanya dibidang transportasi.
Berkat kegigihan usahanya, sekarang Blue Bird mempunyai armada sebanyak dua puluh satu ribu taxi dan mampu melebarkan sayapnya ke usaha angkatan kontainer. Kesuksesannya sekarang dimulai dari sebuah bemo yang dikemudikan oleh Chandra, putra sulungnya. Sedangkan putra keduanya purnomo bertugas sebagai kondektur karena belum memiliki surat izin mengemudi. Oleh karena itu di awal-awal berdiri lebih dikenal sebagai Chandra Taxi. Almarhumah Mutiara Siti Fatimah benar-benar mulai menekuni bisnis transportasi ini setelah menerima dua buah unit mobil dari polisi dan tentara sebagai balas budi atas pengabdian suaminya selama ini.
Seiring dengan berjalannya waktu, Emak hebat ini merasa mantab dan yakin untuk berbisnis dibidang ini. Mulailah beliau mengurus surat perizinan usahanya agar resmi dan legal. Namun hal ini tak semudah yang ia bayangkan. Dalam mengurus perizinan usahanya, beliau mendapat banyak sekali halangan dan rintangan. Salah satu alasan beliau kesulitan dalam mengurus perizinan adalah ketidakpercayaan atas kemampuan beliau dalam menjalankan bisnis transportasi ini. Kesulitan yang didapat tidak lantas membuatnya patah semangat dan berkecil hati, justru mampu membangkitkannya daam berinovasi dan berkreasi menemukan solusi dari setiap masalah yang dihadapinya. Beliau meminta testimoni dari pelanggan mengenai layanan mereka. Dari testimoni tersebut beliau ajukan ke gubernur dan hasilnya izin pun berhasil dikantonginya.
Dengan keluarnya izin tersebut, bisnis yang dimilikinya pun menjadi resmi dan legal. Beliau tak lagi menggunakan nama Chandra Taxi melainkan Blue Bird, yang diartikannya sebagai sebuah dongeng tentang nasehat seekor burung biru kepada seorang gadis yang intinya semua keinginan bisa dicapai asalkan si gadis bersedia bekerja keras dan jujur. Setahun setelah usahanya resmi, kerja keras Emak yang satu ini ternyata tak sia-sia. Tak tanggung-tanggung 25 unit mobil dioperasikan. Mobil-mobil ini merupakan buah kepercayaan dalam memegang teguh amanah yang diberikan kepadanya.
Kisah perjalanan seorang Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono ini sangatlah patut untuk dijadikan contoh dan diterapkan oleh pengusaha muda dan Emak-emak layaknya kita sesama Ibu rumah tangga dalam menjalankan usahanya.
Kisah perjalanan Beliau memberikan teladan bagi kita bahwa suatu keberhasilan pasti akan bisa diraih dan itu semua tak lepas dari kerja keras, optimisme yang tinggi dan rasa cinta terhadap pekerjaan.
   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keutamaan Ibu Rumah Tangga dalam Islam

Menjadi ibu rumah tangga bukanlah hal yang mudah. Sesuatu yang saat ini masih dipandang sebelah mata. Berdaster tubuh enggak ke urus, hanya berkutat dengan urusan dapur, rumah dan anak adalah ciri khas yang selalu melekat pada sosok ibu rumah tangga. Pandangan seperti inilah yang terkadang membuat seorang ibu rumah tangga menjadi tak percaya diri. Mereka merasa tak berpenghasilan dan tak mampu berdiri sendiri seperti layaknya wanita karir. Berbeda halnya dengan pandangan Islam, dalam Islam justru menjunjung tinggi seorang wanita atau ibu yang tinggal di dalam rumah, termasuk di sini adalah ibu rumah tangga. Masalah menjadi ibu rumah tangga atau wanita karir itu hanyalah sebuah eksistensi. Merupakan bentuk pengaktuailsasikan diri untuk mendapatkan sebuah pengakuan atas kehadiran diri. Antara wanita karir dan ibu rumah tangga pun sama-sama punya peluang yang sama untuk mengaktualisasikan diri. Wanita karir dengan pekerjaannya dan ibu rumah tangga pun bisa dengan melakukan sesuatu ya...

Masihkah Merasa Tabu Mengajari Sex Education untuk Anak

Beberapa waktu lalu lagi heboh dengan pemberitaan buku bacaan anak yang terdapat konten pendidikan sex. Dan ini membuat beberapa pihak ada yang merespon positif, ada juga yang kurang berkenan. Di sisi lain juga banyak yang menanggapinya jauh lebih bijak. Memang tidak salah mengajari sex education untuk anak, cara penyampaiannya saja mungkin yang harus lebih santun. Bahkan sex education itu sendiri memang harus diajarkan di usia dini agar anak paham, tidak salah mengartikan dan sebagai goalnya anak mampu untuk menjadi dirinya. Namun masih ada juga dikalangan masyarakat atau orangtua yang berpikir mengajarkan sex education merupakan hal yang tabu. Perlu dipahami terlebih dahulu oleh para orangtua bahwa sex education itu bukan hanya masalah hubungan intim, namun mencakup hal yang lebih luas. Mengenalkan anggota tubuh dan fungsinya, mengenalkan jenis kelamin, memisahkan tempat tidur anak laki-laki dan perempuan juga merupakan bagian dari  sex education. Menurut dr. Boyke ada b...